BLOG INI ADALAH BLOG UNTUK ANDA SEMUA YANG MEMBUTUHKAN INFORMASI MENGENAI KONSELING, PSIKOLOGI, SENI DAN AGAMA.

MARI BERBAGI ILMU, PENGALAMAN DAN EKSPRESI! TEBARKAN SEMANGAT BERBAGI

Jumat, 24 Juli 2009

Mengenal virus-virus kegagalan

Virus-virus kegagalan

Membincangkan tentang kegagalan sama halnya dengan membincangkan tentang hidup manusia. Kegagalan bagi manusia sudah merupakan bagian dari proses hidup. Tidak ada manusia yang hidup didunia ini yang tidak pernah mengalami kegagalan, bahkan para nabi Allah sekalipun, juga orang-orang terampil, jenius, kaya, berkuasa dan lain-lain. Bahkan semakin sukses seseorang semakin sering menemui kegagalan. Kegagalan tidak memandang status sosial, apalagi nama dan keturunan. Disini saya mengajak anda-anda untuk introspeksi dan menyadari adanya virus-virus kegagalan yang menggerogoti kita secara perlahan untuk meraih masa depan yang cerah. Tulisan ini saya kutip dari buku "Kamu Juga Bisa Gagal" (Mengenal Virus-virus kegagalan)karya Luqman Haqani penerbit Pustaka ulumuddin. Berikut Uraiannya virus-virus kegagalan:
1. Mengusir khalik
Orang yang mengusir khalik dalam dirinya akan mendapatkan kegagalan:
a. menghambat usaha untuk mencari ilmu. Sebab ilmu itu merupakan cahaya yang dimasukkan Allah kedalam hati. Sementara kedurhakaan memadamkan cahaya itu.
b. Menghambat rezeki. Di dalam Al-musnad disebutkan satu hadis, "Sesungguhnya seorang terhalang rezekinya karena dosa yang dilakukannya".
c. kemurungan hati yan dirasakan orang yang durhaka dan jarak pemisah antara dirinya dengan Allah yang sama sekali tidak mendatangkan kenikmatan.
d. Kegelisahan yang muncul dalam hubungan antara dirinya dan manusia, apalagi dengan orang yang baik diantara mereka.
e. Mempersulit urusannya
f. Kegelapan yang benar-benar didapatkan pelakunya.
g. Kedurhakaan melemahkan hati dan badan.
h. Menghalangi ketaatan.
i. Kedurhakaan memendekkan umur dan menghapuskan barokahnya.
j. Berbagai kedurhakaan menanamkan kedurhakaan lain yang serupa.
k. Melemahkan hati untuk bertaubat.
l. Kedurhakaan merusak akal
m. Tidak mendapat do'a rosulullah, Saw dan para malaikat.

hal-hal berikut juga akan menimpa orang yang mengusir sang khalik dan melupakan hari pembalasan:
  • Antisosial. Kurangnya penghormatan terhadap moral dan norma dalam budaya lokal yang ditandai dengan ketidakmampuan untuk berhubungan dengan orang lain atau membenci peraturan masyarakat.
  • Penghindaran diri. ditandai dengan hambatan sosial, perasaan tidak mampu melakukan sesuatu dan sangat peka terhadap kritik.
  • Pembatasan diri. Kurang sempurnaya jati diri seseorang, suasana hati mudah berubah dan hubungan interpersonal tidak stabil.
  • Terlalu bergantung pada orang lain.
  • Dramatis. terlalu membesar-besarkan suatu hal dan sering menunjukkan ketidak cocokkan reaksi emosional. Ekspresi emosinya tiba-tiba berubah dengan cepat.
  • Terlau mencintai diri sendiri. Kurang rasa empati selalu ingin dipuji oleh orang lain, tetapi tidak dapat melihat kelebihan orang lain dan terlalu sensitif terhadap pendapat orang lain.
  • Adanya dorongan gangguan. di tandai dengan mearsa diri sempurna namun tidak fleksibel, asyik dengan pola pikir dan tindakan yang tidak terkontrol.
  • Paranoid. ditandai dengan dengan ketidak percaayaan dengan orang lain.
  • Schizoid (Suka mengasingkan diri). Ditandai dengan sangat terbatasnya jangkauan emosi, baik dalam hal ini ekspresi dan pengalaman serta acuh tak acuh terhadap hubungna sosial.
  • Schizotypal. Keanehan dalam berfikir, dalam menerapkan kepercayaa, dalam berpenampilan, berprilaku dan gaya interpersonal.
Pembahasan diatas adalah bahwa orang yang sukses sebenarnya adalah orang yang berhasil mengenal Allah, berani taat kepada Allah dan berhasil menjauhi segala larangannya. Orang yang sukses sejati adalah orang yang selalu terus-menerus membersihkan hati.

2. Berjiwa Inferior
Gejala inferior itu lahir karena adanya perasaan tidak kompeten atau kekuranganmampuan diri seperti merasa rendah diri, gampang merasa malu, , terlalu sensitif, tidak tahan tehadap kritik atau tidak tahan dibandingkan dengan orang lain, terlau perfeksionis sehingga enfioritas, seolah-olah berkuasa atas sesuatu yang sebenarnya justru membuatnya minder, memaksakan diri bersikap kritis

3. Troble Maker
Kartini kartono (1089:177) menyebut pembuat onar itu sebagian dari perilaku delinkuen yang diwujudkan dalam brbagai bentuk, seperti:
  • Kebut-kebutan dijalanan, mengganggu keamanan lalu lintas dan membahayakan jiwa sendiri serta orang lain.
  • Perilaku ugal-ugalan, brandalan, urakan yang mengacaukan ketentraman milieu sekitar. Tingkah laku ini bersumber pada kelebihan energi dan dorongan primitif yang tidak terkendali serta kesukaan menteror lingkungan.
  • perkelahian antar genk, antar kelompok, antar sekolah (tawuran), antar suku, sehingga kadang-kadang membawa korban jiwa.
  • membolos sekolah lalu bergelandangan sepanjang jalan, atau bersembunyi ditempat-tempat terpencil sambil melakukan eksperimen bermacam-macam kedurjanaan dan tindak asusila.
  • Kriminalitas anak, remaja dan adolesens antara lain berupa perbuatan mengancam, intimidasi, memeras, maling, mencuri, mencopet, merampas, menjambret, menyerang, meranpok, menggarong, melakukan pembunuhan dengan jalan menyembelih korbannya, mencekik, meracun, tindak kekearsan dan pelanggaran lainnya.
  • Berposta pora sambil mabuk-mabukan, melakukan hubungan seks bebas.
  • perkosaan, agresivitas seksual dan pembunuhan dengan motif seksual atau didorong oleh reaksi-reaksi kompensatoris dari perasaan inferior, menuntut pengakuan diri, defresi hebat, rasa kesunyian, emosi balas dendam, kekecewaan ditolak cintanya oleh seseorang wanita dan lain-lain.
  • Kecanduan dan ketagihan bahan narkotika (obat bius drugs) yang erat bergandengan dengan tindak kejahatan.
  • Tindakan-tindakan immoral seksual secara terang-terangan tanpa tedeng aling-aling, tanpa rasa malu, dengan cara yang kasar. Ada seks dan cinta bebas tanpa kendali (promiscuity) yang didorong oleh hiperseksualitas, Geltungscrieb (dorongan menuntut hak) dan usaha-usaha konpensasi lainnya yang bersifat kriminal.
  • Homoseksualitas, erotisme anl dan oral dan gangguan seksualitas lainnya pada anak remaja disertai tindakan sadistis.
  • Perjudian dan bentuk-bentuk permainan lainnya dengan taruhan sehingga mengakibatkan kses kriminalitas.
  • Komersialisasi seks, pengguguran janin oleh remaja-remaja putri delinkuen, dan pembunuhan bayi oleh ibu-ibu yang tidak menikah.
  • Tindak radikal dan ekstrim dengan cara kekerasan, penculikan dan pembunuhan yang dilakukan oleh anak remaja.
  • Perbuatan asosial dan anti-anti sosial lain disebabkan oleh gangguan kejiwaan pada anak-anak dan remaja psikopatik, psikotik, neourotik dan menderita gangguan-gangguan jiwa lainnya.
  • Tindak kejahatan disebabkan oleh penyakit tidur (encepphalitis lethargical), dan ledakan meningitis serta post encepalitics, juga luka di kepala dengan kerusakan pada otak ada kalahnya membuahkan kerusakan mental sehingga yang bersangkutan tidak mampu melakukan kontrol diri.
  • Penyimpangan tingkah laku disebabkan oleh kerusakan pada karakter anak yang menuntut kompensasai, disebabkan adanya organ-organ inferior.
4. Menyia-nyiakan waktu
Penyebabnya adalah:
  • Keengganan
  • Tidak melakukan
5. Salah memilih teman
6. Tersesat di dunia cinta
ciri-ciri cinta yang membuat jiwa dan pikiran menjadi tidak terkendali:
  • Adanya pikiran obsesif, misalnya terus-menerus curiga akan kesetiaan pasangan, terus-menerus takut ditinggal pasangan sehingga selalu ikut kemanapun perginya sang kekasih/pasangan.
  • Selalu menuntut perhatian dari waktu kewaktu tanpa ada toleransi dan pengertian.
  • Manipulatif, berbuat sesuatu agar pasangan mengikuti kehendaknya/memenuhi kebutuhannya misalnya: mengancam akan memutuskan hubungan jika mementingkan hobinya.
  • Selalu bergantung pada pasangan dalam segala hal, apapun juga mulai dari pendapat, mengambil keputusan sampai dengan memilih warna pakaian.
  • Menuntut waktu, perhatian, pengabdian dan pelayanan total sang kekasih/pasangan. Jadi pasangan tidak bisa menekuni hobinya, jalan-jalan dengan teman-teman kelompoknya atau bahkan memberikan sebagian waktunya untuk orang tua/keluarga.
  • Menggunakan seks untuk sebagai alat untuk mengendalikan pasangan.
  • Menganggap seks adalah cinta dan sarana untuk mengekspresikan cinta.
  • Tidak bisa memutuskan hubngan, meski merasa amat tertekan karena berharap pada janji-janji surga pasangan.
  • kehilangan salah satu hal terpenting dalam hidup misalnya pekerjaan atau keluarga inti demi mempertahankan hubungan.
7. Kekalutan mental
Mental merupakan bagian penting yang menunjang proses hidup manusia. Mental yang stabil melahirkan pola hidup yang stabil menuju kearah kesuksesan. Sebaliknya mental mental yang labil akan melahirkan kekalutan dan menjadi beban sangat berat yang menghambat manusia menuju sukes. Bahkan ketika kekalutan itu menyerang terus menerus sehingga manusia kehilangan daya juang dalam mendapat solusi maka kegagalan akan menyertai sepanjang hidupnya.
3 faktor yang menyebabkan timbulnya kekalutan mental:
  1. Predisposisi struktur biologis/jasmani dan mental atau struktur kepribadian yan lemah (pengaruh internal).
  2. Konflik sosial dan konflik kultural (pengaruh-pengaruh eksternal) yan mempengaruhi pribadi dan mengubah tingkah laku menjadi abnormal.
  3. Pemasakan batin dari pengalaman (pencernaan pengalaman dalam diri subyek) dengan cara yang salah
Kekalutan mental sering terjadi dalam berbagai hal:
  1. Depresi
Salah satu kekalutan mental yang paling akut dan berada pada tingkat sangat membahayakan adalah defresi. Individu yang terkena defresi pada umumnya menunjukkan gejala psikis, gejala fisik dan sosial yang khas seperti murung, sedih berkepanjangan, sensitif, mudah marah dan tersinggung, hilang semangat kerja hilangnya rasa percaya diri hilangnya konsentrasi dan menurunnya daya tahan.
2.Frustasi
Bentuk-bentuk reaksi-frustasi negatif antara lain iaiah (Kartini kartono, psikologi abnormal dan abnormalitas seksual, 1989):
  • Agresi, yaitu kemarahan meluap-luap, tindakan permusuhan dan mengadakan penyerangan kasar karena seseorang mengalami kegagalan
  • Regresi, yaitu surut kembali pada pola reaksi yang primitif, tidak adekuat dan infantile.
  • fixatie (fiksasi=pelekatan, pembatasan pada satu pola yang tetap).
  • Pendesakan dan konpleks-kompleks terdesak yaitu usaha menghilangkan atau menekan/mendesak dalam ketidaksadaran bebrapa kebutuhan, fikiran-fikiran yang jahat, nafsu-nafsu dan persaan-perasaan yang negatif
  • Rasionalisasi iaiah cara untuk menolong diri secara tidak wajar yaitu dengan jalan membenarkan kelakuan sendiri dengan memberi alasan yang masuk akal atau yan bisa diterima secara sosial, untuk menggantikan alasan sesungguhnya. Atau berbentuk teknik "pembenaran diri" (Self- justification) dengan jalan membuat sesuatu yang tidak rasional/ tidak menyenangkan, menjadi rasional dan menyenangkan.
  • proyeksi yaitu usaha melemparkan atau memproyeksikan kesalahan, kelemahan, sikap sendiri yang negatif, juga fikiran-fikiran serta harapan yang buruk kepada orang lain.
  • Sour-grape tecnique (teknik anggur-masam), yaitu usaha memberikan atribut yang jelek atau negatif pada tujuan yang tidak bisa dicapainya.
  • Sweet orange technique (teknik jeruk manis) yaitu usaha memberikan atribut-atribut yang bagus dan unggul pada semua kegagalan, kelemahan dan kekurangan sendiri.
  • Identifikasi, ialah pengasosiasian diri secara akrab dengan satu kelompok atau satu sebab. Orang yang frustasi dan kegagalan, tidak mau melihat kelemahan dan kekurangan sendiri, tapi dia (dalam dunia imajinasinya) selalu berusaha menyamakan dirin/ mengidentifikasikan diri dengan seseorang yang sukses
  • Narsisme yakni perasaan superior, extreme self importancy dan perhatian serta cinta diri yang berlebih-lebihan. Menganggap diri sendiri paling pandai, paling hebat, paling ayu, paling berkuasa, paling segala-galanya.
  • Autisme, yaitu:
  1. Gejala menyendiri atau menutup diri secara total dari dunia riil dan tidak mau berkomunikasi lagi dengan dunia luar.
  2. cara berfikir yang dikendalikan oleh kebutuhan personal atau oleh diri sendiri.
  3. Menanggapi dunia berdasarkan penglihatan dan harapan sendiri dan menolak realitas.
  4. Keasyikan ekstrim dengan fikiran dan fantasi sendiri.
8. Keliru membuat konsep diri
9. Biasa dengan maksiat

Manusia menjadi biasa berbuat maksiat karena:
  • Karena hati yan keras
  • Memiliki tabiat buruk
  • kesombongan.
9 poin diatas merupakan virus-virus kegagalan adakah ciri-ciri diatas pada diri kita???
Mari bangkit dari kegagalan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Salamat menjelajahi blog saya jgn lupa komentarx oke...trimakasih atas kerjasamax.