BLOG INI ADALAH BLOG UNTUK ANDA SEMUA YANG MEMBUTUHKAN INFORMASI MENGENAI KONSELING, PSIKOLOGI, SENI DAN AGAMA.

MARI BERBAGI ILMU, PENGALAMAN DAN EKSPRESI! TEBARKAN SEMANGAT BERBAGI

Selasa, 25 Agustus 2009

Penyesuaian Diri

Penyesuaian Diri

Penyesuiaan diri alih bahasa dari adjusment, yang dilakukan manusia sepanjang hayat. Karena pada dasarnya manusia ingin mempertahankan eksisitensinya. Sejak lahir berusaha memenuhi kebutuhannya yaitu kebutuhan fisik, psikis, sosial. Pemenuhan kebutuhan itu ada karena adanya dorongan-dorongan yang mengharapkan pemuasan. Bila pemuasan tercapai individu tersebut memperoleh keseimbangan. Sejak kecil individu belajar bertingkah laku, tingkah laku yang berhasil dalam memenuhi kebutuhannya berarti dapat menyesuaikan diri dan mengalami keseimbangan. Sebagaimana dikemukakan lazarus (1961), adjusment involves a reaction of the person to demand imposed upon him. Maka penyesuaian diri termasuk reaksi seseorang karena adanya tuntutan yang dibebankan pada dirinya. Demikian pula pendapat thorndike dan hogen yang disitir oleh mustafa fahmi (1977) sebagai berikut: penyesuaian diri merupakan kemampuan individu untuk mendapatkan ketentraman secara internal dan hubungannya dengan dunia sekitarnya. uraian tersebut, bila tidak ada reaksi terasa ada beban dan tidak mendapat ketentraman batin. Maka dapat disimpulkan: penyesuaian diri adalah kemampuan individu untuk bereaksi karena tuntutan dalam memenuhi dorongan/kebutuhan dan mencapai kematangan ketentraman dalam hubungannya dengan sekitar.

A. Penyesuaian Diri yang Berhasil
Penyesuaian diri yang berhasil menurut Winarna Surachmad dalam siti Sundari, 1986):
1. Bilamana dengan sempurna memenuhi kebutuhan, tanpa melebihkan yang satu dengan dan mengurangi yang lain
.
2. Bilamana tidak menganggu manusia lain dlam memenuhi kebutuhan yang sejenis.
3. Bilamana bertanggung jawab terhadap masyarakat dimana ia berada (saling mneolong secara positif).

Penyesuaian diri sebagai usaha manusia untuk mencapai keharmonisan pada dirinya dan lingkungannya. Memenuhi kebutuhan yang tidak berlebihan tidak merugikan orang lain dan wajib menolong orang lain yang memerlukan.

C. Macam-macam Penyesuaian Diri

1. Penyesuaian Terhadap Keluarga/Family adjusment
Keluarga merupakan masyarakat terkecil. Keharmonisan keluarga terwujud bila seluruh anggota keluarga mempunyai kesadaran atau kesanggupan memenuhi fungsinya. tiap anggota keluarga berusaha mnegadakan penyesuaian diri dalam keluarganya antara lain:
a. Mempunyai relasi yang sehat dengan segenap anggota keluarga
b. Mempunyai solidaritas dan loyalitas keluarga serta membantu usaha keluarga dalam mencapai tujuan tertentu.
c. Mempunyai kesadaran adanya emansipasi yang gradual serta kemerdekaan taraf kedewasaan.
d. Mempunyai kesadaran adanya otoritas orang tua.
e. mempunyai kesadaran bertanggung jawab menjalankan aturan-aturan larangan secara disiplin.

2. penyesuaian Diri terhadap Sosial/Sosial Adjusment

Sosial atau masyarakat merupakan kumpulan individu, keluarga, organisasi dan lain-lainnya. Agar terjadi keharmonisan dalam masyarakat harus ada kesadaran bermasyarakat. Penyesuaian terhadap masyarakat:

a. Ada kesanggupan mengadakan relasi yang sehat terhadap masyarakat.
b. Ada kesanggupan bereaksi secara efektif dan harmonis terhadap kenyataan sosial.
c. Kesanggupan menghargai dan menjalankan hukum tertulis maupun tidak tertulis.
d. Kesanggupan untuk bergaul dengan orang lain dalam bentuk persahabatan
e. kesanggupan menghargai orang lain mengenai hak-haknya dan pribadinya.
f. Adanya simpati terhadap kesejahteraan orang lain. Berupa: memberi pertolongan pada orang lain, bersikap jujur, cinta kebenaran, rendah hati dan sejenisnya.

3. penyesuaian Diri terhadap Sekolah/School adjusment

Sekolah merupakan wadah bagi peserta didik dalam mengembangkan potensinya, terutama perkembangan intelegensi maupun pribadinya. Maka, sekolah harus menumbuhkan penyesuaian diri yang baik, bersifat konstruktif, sehingga terwujud:

1. Disiplin dalam sekolah terhadap peraturan-peraturan yang ada.
2. pengakuan otoritas guru atau pendidik
3. interes terhadap mata pelajaran di sekolah
4. Situasi dan faslitas yang cukup, sehingga tujuan sekolah dapat tercapai.

4. Penyesuaian Diri Terhadap Perguruan Tinggi/College adjusment

Perguruan tinggi merupakan tempat pendidikan tertinggi, untuk mencapai gelar, temapat yang menyenangkan penuh kenangan. Namun bagi sementara mahasiswa merupakan tempat yang diliputi keraguan, kecemasan bahkan kegagalan. Penyesuain diri di perguruan tinggi hampir sama disekolah, tetapi harus ditambah dengan:

a. Pengembangan kepribadian yang seimbang yaitu dapat memenuhi tuntutan ilmiah, jasmani dan rohani yan sehat serta tanggung jawab sosial yang masak.
b. Dapat belajar menyesuaikan diri di tempat kelak bekerja
c. Siap menghadapi persaingan, ulet dalam menghadapi segala persoalan.

5. Penyesuaian Diri terhadap Jabatan/Vocational adjusment

Secara Ideal jabatan pekerjaan menunjukkan latar belakang studi seseorang, serta menggambarkan status sosial, status ekonominya. Pemegang jabatan.pekerja seharusnya mempunyai kriteria sebagai berikut:

a. Sudah matang dalam memegang jabatan
b. Senang dan mencintai jabatan dan pekerjaannya
c. bercita-cita atau berusaha mencapai kenajuan setingkat demi setingkat.

6. Penyesuaian Diri terhadap Perkawinan/marriage adjusment

Dalam zaman modern, perkawinan bukan suatu way of life yang harus ditempuh. Kehidupan pria dan wanita secara membujang banyak terjadi. mereka dapat mneikmati kehidupan dan ikut serta berfungsi di masyarakat. bagi orang-orang yang melayarkan bahterah perkawinan, harus melakukan penyesuaian dalam perkawinan. menurut Arkoff (1986), perkawinan yang baik bersifat permanen/permanence dan bersifat kebahagiaan/happiness.

Perkawinan diakhiri dengan kematian, perceraian (sama-sama masih hidup) merupakan hal yan gtidak sopan. Sepanjang perjalanan hidup selalu berusaha melakukan penyesuaian diri. Penyesuaian ini iaiah:
a. harus ada kesadaran terhadap hakikat perkawinan
b. harus ada kesediaan untuk menjaga kelangsungan perkawinan
c. saling mengerti, saling memberi dan menerima (to take and to give). Arkoff disitir Siti sundari (1986).

C. Proses Penyesuaian Diri
Penyesuaian diri yang sempurna, sulit diwujudkan karena banyak faktor yang mempengaruhi sehingga seluruh kebutuhan tidak dapat terealisasi. Penyesuaian diri merupakan suatu proses yang terjadi sepanjang kehidupan (lifelong process). manusia harus berusaha menemukan dan mengatasi rintangan, tekanan dan tantangan untuk mencapai pribadi yang seimbang. Respon penyesuaian diri selain berupa hal yang baik juga ada yang buruk. Respon baik atau buruk untuk memelihara keseimbangan secara wajar. individu berusaha menjauhi ketegangan. Penyesuaian diri sebagai suatu proses kearah hubungan yang harmonis antara tuntutan internal dan eksternal. Contoh bayi membutuhkan Asi dan kasih sayang karena tak terpenuhi, bayi berusaha mencari pemenuhan kebutuhan yang tidak wajar untuk pengganti respon yaitu dengan cara mengisap jempol.

D. Penyesuain Diri yang Positif

Dalam kehidupan sehari-hari manusia selalu melakukan penyesuaian diri agar tercapai keseimbangan. berhubung kebutuhan manusia sangat banyak dan terjadi dalam berbagai bidang. wajarlah bila tidak semua penyesuaian berhasil secara positif. Penyesuaian yang positif:

1. tidak adanya ketegangan emosi, bila individu menghadapi problema, emosinya tetap tenang, tidak panik, sehingga dalam memecahkan masalah dengan menggunakan rasio dan emosinya terkendali.
2. Dalam memecahkan masalah tidak menggunakan mekanisme psikologis baik defence mekanisme maupun escape mekanisme, melainkan berdasarkan pertimbangan rasional, mengarah dari masalah yang dihadapi secara langsung dengan segala akibatnya.
3. Dalam memecahkan masalah bersikap realistis dan objektif. bila seseorang menghadapi segera dihadapi secara apa adanya, tidak ditunda-tunda. Apapun yang terjadi dihadapi secara wajar, tidak menjadi frustasi, konflik maupun kecemasan.
4. Mampu belajar ilmu pengetahuan yang mendukung apa yang di hadapi sehingga dengan pengetahuan itu dapat digunakan menanggulangi timbulnya problema.
5. Dalam Mneghadapi problem butuh kesanggupan membandingkan pengalaman diri sendiri maupun pengalaman orang lain. Pengalaman-pengalaman itu tidak sedikit sumbangannya dalam pemecahan problem.

E. Penyesuaian Diri Yang Negatif

Penyesuaian diri yang negatif adalah penyesuaian yang menyimpang dari realita:
1. Yang bersangkutan tidak dapat mengendalikan emosinya. Bila menghadapi problem jadi panik, sehingga tindakannya tidak sesuai dengan kenyataan.
2. Menggunakan pertahanan diri yang berlebihan, karena berulang kali merupakan kebiasaan yang mneyimpang dari kenyataan. Karena yang bersangkutan mengalami kegagalan dalam penyesuaian diri memungkinkan mengalami frustasi, konflik maupun kecemasan atau kegoncangan lain.



3 komentar:

Salamat menjelajahi blog saya jgn lupa komentarx oke...trimakasih atas kerjasamax.